SELAYANG PANDANG



PROFIL MAN BATURAJA
Madrasah Aliyah Negeri Baturaja adalah peralihan dari sekolah persiapan Institut Agama Islam (SPIAIN) bertekad untuk mewujudkan lembaga tersebut menjadi lembaga Pendidikan Islam yang modern dan mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang berkembang di masyarakat.
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MAN BATURAJA
Berikut ini adalah sekelumit tentang Madrasah Aliyah Negeri Baturaja. Madrasah Aliyah Negeri Baturaja adalah peralihan dari sekolah persiapan Institut Agama Islam (SPIAIN) 1981, yang dilatar belakangi antara lain, Madrasah Aliyah Negeri Baturaja berdiri sendiri, tidak lagi menginduk kepada Institut Agama Islam Negeri (SPIAIN) Raden Fatah Palembang, kemudian Madrasah Aliyah Negeri Baturaja memperdalam ilmu pengetahuan umum, sama dengan mata pelajaran yang dipelajari di Sekolah Menengah Umum, disamping memperdalam pengetahuan agama, disamping itu para alumninya yang berminat untuk berkarir mudah beradaptasi di Instansi pemerintah, swasta, TNI maupun Polri, bagi alumni yang ingin meneruskan studinya dapat melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi umum, tidak hanya melanjutkan IAIN atau perguruan tinggi islam lainnya.
Adapun tokoh perintis berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Baturaja adalah Kaprawi Rahim bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Departemen Agama Propinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Daerah Kab. OKU. Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang ada di Baturaja.
Tanah Madrasah Aliyah Negeri Baturaja adalah Hibah dari Bupati Kepala Daerah Kab. OKU yang terletak di Jl. DR. Moh. Hatta No. 651 Desa Sukaraya Kec. Baturaja Timur Kab OKU Sumsel, dengan luas 500 m, letaknya sangat strategis karena berada dipinggir kota Baturaja berdampingan dengan sekolah-sekolah umum lainnya.
Bangunan Madrasah Aliyah Negeri Baturaja pada awalnya terdiri dari :
- 3 lokal belajar
- 1 Lokal untuk ruangan kepala Madrasah, ruang TU dan ruang guru
- Jumlah guru pada waktu itu sebanyak 10 orang
- Siswa nya berjumlah 65 orang.
Berikut nama-nama Kepala Madrasah Aliyah Negeri Baturaja :
1. MS. Nasution
2. Drs. Zainuddin Thalib
3. Mahmuddin
4. M. Syaiboni Ishak
5. Muchtar Wahab
6. Drs. Muhammad Zaini Mushal
7. Drs. Nawawi
8. Drs. A. Laisun
9. Drs. Dadang Nurdin.